Rubrikmedia.com, Metro – Dewan Kesenian Metro (DKM) memfasilitasi panggung budaya bertajuk seni tradisional dan modern yang berlangsung Nuwo Budayo, Sabtu (24/12/2022) malam.
Agenda itu menjadi wadah sejumlah komunitas penggiat seni untuk menyalurkan kreativitas yang sempat vakum selama masa pandemi covid-19.
Pagelaran budaya menyuguhkan beragam kesenian tradisional Lampung. Tidak ketinggalan, penampilan kesenian adat daerah lain juga mengisi pentas budaya tersebut termasuk kesenian Reog Ponorogo, Tari Cenderawasih asal Bali, serta Tari Kipas yang identik dengan masyarakat Tionghoa.
Selain itu, penampilan sejumlah komunitas musik melalui musikalisiasi puisi dan grup band lokal juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Metro, Suwandi menyebut seluruh pihak harus berkomitmen menjadi motor penggerak untuk menggeliatkan kesenian dan budaya di Kota Metro.
Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kota Metro berharap kegiatan yang digagas DKM menjadi stimulan menciptakan iklim simbiosis mutualisme.
“Kita berharap Dewan Kesenian Metro dapat merangkul komunitas seni dan budaya. Mudah-mudahan semua kegiatan ini menjadi awal kebangkitan komunitas kreatif di masa transisi pandemi covid 19,” katanya.
Sementara, Ketua DKM Solihin mengatakan konsep akulturasi budaya modern dan tradisional bertujuan merefleksiakan keragaman kultur masyarakat di Kota Metro.
“Metro ini termasuk plural. Kota Kolonisiasi yang banyak pendatang. Karena kemajemukan itu kita harus mampu beradaptasi dengan semua yang ada,” tandasnya. (*)