HomeBERITA LAMPUNGMETROPemerintah Metro Dinilai Lambat Tangani Puluhan Warga Terserang DBD

Pemerintah Metro Dinilai Lambat Tangani Puluhan Warga Terserang DBD

RUBRIK, METRO – Warga Metro Lampung mulai diserang nyamuk Aides Aegepty penyebab demam berdarah (DBD). Seperti yang terjadi di  Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur. Sudah satu bulan belakangan ini 10 warga Desa Rawasari, Yosorejo terinfeksi virus DBD, bahkan sebagian korban keganasan nyamuk masih dirawat di Rumah Sakit Umum  Daerah A Yani Metro.

Tak hanya di Kelurahan Yosorejo, sejumlah warga di Kelurahan Imupuro 15 B, dan Kelurahan Yosomulyo 21 D, Kecamatan Metro Pusat juga terserang penyakit yang dapat mematikan ini.

Ironisnya maraknya kasus DBD di Kota Metro ini tidak ditanggapi serius oleh Dinas Kesehatan Kota Metro. Pasalnya hingga kini dinas belum mengambil tindakan dengan mensterilkan daerah kasus dengan cara memberikan fogging (pengasapan).IMG_20160205_140210

“Sampai saat ini di daerah saya belum dilakukan fogging untuk memberantas nyamuk demam berdarah. Padahal di tempat kami sudah banyak warga yang terserang penyakit ini termasuk ibu saya yang saat ini baru diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sebelumnya tetangga-tetangga saya sudah banyak yang terjangkit penyakit ini dan bukan orang dewasa saja bahkan anak-anak,” kata Doly warga, Rawasari 4

Hal yang sama juga dirasakan Herman yang saat ditemui sedang menunggu istrinya yang sedang terkulai lemas di salah satu ruangan rumah sakit.

“Sudah enam hari dirawat di rumah sakit, tapi istri saya masih mendapat perawatan intensif. Saya berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan warganya terkait maraknya penyakit demam berdarah ini. Sampai saat inipun daerah saya belum mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan seperti fogging,” ungkap Suparman warga Imopuro ini.

Terkait masalah kasus DBD di Kota Metro, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Maryati enggan menemui pewarta yang hendak mengkonfirmasi persoalan DBD yang ada di Kota Metro. Pesan singkat yang dikirimkan pun tak dibalasnya.

Menurut stafnya, Kadis tak berada di ruangan. Sementara Kabid Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit Wahyuni menjelaskan bahwa pelaksanaan fogging harus berdasarkan SOP seperti adanya dua kasus positif DBD di satu lokasi.

Meski begitu, kasus di Desa Rawasari Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur hingga saat ini belum mendapat perhatian Dinas Kesehatan setempat meski sudah terdapat dua kasus.(*)

FOLLOW US ON:
Kapolres Tegaskan Me
DPRD MINTA PEMKOT KE
Rate This Article:
NO COMMENTS

LEAVE A COMMENT