TERSANGKA SIAP BONGKAR MAFIA NOTICE PAJAK BODONG
RUBRIK LAMPUNG TENGAH – Perkara notice pajak bodong yang beredar di Lamteng hingga merugikan miliaran rupiah uang negara terindikasi ada keterlibatan oknum kepolisian dan petugas Dispenda Lampung. Hal ini dari pengakuan HS, salah satu tersangka biro jasa Princess yang terlibat dalam perkara tersebut.
HS yang sedang ditangguhkan penahanannya menyatakan akan membongkar keterlibatan oknum-oknum terkait peredaran notice pajak itu. “Saya siap bongkar mafia pajak di Samsat Gunungsugih. Ada keterlibatan oknum Dispenda dan kepolisian,” katanya.
Dugaan adanya mafia pajak yang bermain, kata HS, bisa dilihat dari ratusan notice pajak yang tidak terdaftar di server Samsat Gunungsugih. “Biro jasa hanya menyerahkan berkas ke Samsat. Setelah itu keluar STNK. Tapi setelah wajib pajak hendak bayar pajak dinyatakan tidak terdaftar di server Samsat Gunungsugih. Ini kan ada apa? STNK itu dicetak di mana? Sedangkan STNK itu ada tanda tangan Kanit Regident dan ada nomor regsiternya. Tidak mungkin STNK itu tercetak kalau tidak ada datanya,” ucapnya.
Apabila STNK itu dicetak di luar Samsat Gunungsugih, kata HS yang mengaku sudah 15 tahun menjadi biro jasa ini menyatakan yang bertanggung jawab adalah bintara material. “Bintara material itu mengeluarkan material STNK harus sepengetahuan Kanit Regident. Sebab, di STNK itu sudah terparaf Kanit Regident. Apabila sudah terbit STNK dan data tidak ada di server, itu artinya ada permainan apa antara oknum polisi dan Dispenda? Sekarang kita berpikir tolol-tololan aja, dari mana kita bisa cetak STNK kalau datanya tidak ada?
