RUBRIK, METRO – Muhammad Ali Hakim (16) santri Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Quran, Mulyojati 16C, Metro Barat tenggelam terseret arus Sungai Batanghari (Kali batu licin), Mulyojati, Metro Barat, Senin (8/2/2016) sekitar pukul 09.00 WIB.
Peristiwa tersebut terjadi saat korban yang merupakan warga Rawajitu, Tulangbawang bersama ketiga rekannya sedang berenang di sungai yang tidak jauh dari ponpes tersebut.
Hingga pukul 17.30 WIB, tim Basarnas dibantu Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Metro, anggota TNI, dan pihak kepolisian dibantu warga sekitar belum berhasil menemukan korban.
korban belum juga ditemukan. Tim pencari kesulitan untuk menyusuri arus sungai lantaran arus sungai sangat deras.
Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Metro Alfajar Nasution mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan dua regu tim SAR yang berjumlah 20 orang. Mereka bertugas untuk menyusuri bantaran kali dengan menggunakan 2 perahu karet dan 2 orang khusus menyelam.
Meskipun begitu, pihaknya mengakui masih kesulitan menemukan korban, lantaran derasnya air dari hulu atas. Sehingga menghambat pencarian. “Terlebih tepat di lokasi kejadian korban tenggalam atau tepatnya di bibir kali itu, terlihat seperti bantaran lebar tidak ada selah untuk mengetahui debit air kali ini,” katanya.
Meskipun begitu Fajar memastikan, akan terus siaga untuk mencari korban sampai ketemu. “Sesuai SOP yang telah kita tentukan yakni selama tiga hari pencarian,” terangnya.
Tim Basarnas usai melakukan penyisiran memastikan akan melanjutkan pencarian pada Selasa pagi.(*)