POLRES LAMTENG BEKUK PULUHAN PELAKU PENCURI DALAM SEPEKAN
RUBRIKMEDIA.GUNUNG SUGIH LAMTENG.Dalam sepekan jajaran Tekab 308 Polres Lampung Tengah berhasil mengamankan 31 tersangka pencurian dengan kekerasan (curas) dan perjudian. Tiga diantaranya ditembak karena berupaya kabur. Para tersangka ditangkap oleh jajaran di beberapa polsek dan Satreskrim Polres Lampung Tengah.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Dono Sembodo, Senin (21/12)mengatakan guna meningkatkan rasa aman masyarakat ia meminta jajaran intensif menggelar operasi. Dalam sepekan, sebanyak 31 orang tersangka curas dan judi dibekuk. Polisi juga masih terus memburu para pelaku kejahatan yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Operasi ini untuk meningkatkan rasa aman. Ada tiga yang kami berikan tindakan tegas karena berupaya kabur. Sementara dpo-dpo lain juga terus kami buru,” kata dia.
Kasat Reskrim Polres Lamteng AKP Harto Agung Cahyono mengatakan para pelaku ditangkap bersama-sama jajaran polsek dan polres.
Menurut Harto Agung, tindakan para pelaku sangat meresahkan. Ia mencotohkan tindakan sejumlah pelaku yang mencuri pintu irigasi, sangat merugikan petani karena pengaturan air tidak berfungsi.
“Masyarakat hendaknya melaporkan pada kami bila ada tindak kriminal,” ujarnya.
Salah satu tersangka, Supriyanto (32) yang membajak mobil truk pengangkut singkong mengaku bekerja sebagai sopir. “Awalnya saya diajak teman yang sekarang masih dpo. Lokasinya kebon tebu, tepatnya tidak tahu, karena saya dari Jawa Tengah,” kata dia.
Menurut Supriyanto, setelah menjual singkong, ia pulang ke Jawa, dan tertangkap tak tidak kemudian.
lama saya di tangkap lagi bawa mobil di daerah batang Jateng.
“Saya belum menerima bagian,” kata dia.
Sementara Suwono (65), tersangka lain, mengaku mengambil singkong bersama tujuh orang temannya di ladang sekitar setengah hektar. “Saya hanya diajak, dapat bagian Rp150 ribu. Saya tahu ini melanggar hukum, tapi karena kebutuhan perut saya terpaksa melakukannya. Pekerjaan sebagai kuli tebang tebu sudah selesai, tidak ada pekerjaan lain,” jelasnya.
Usup (47), selaku pimpinan komplotan di lumpuhkan timah panas karena berusaha lari hendak ditangkap. “Saya memang yang mengajak mereka, kebetulan mobil truk milik saya pribadi. Saya kepepet untuk bayar angsuran mobil. Hasil penjualan singkong sekitar Rp3,4 juta,” ujar warga buminabung baru itu.
Sedangkan Ridwan (34) warga Metro16 c, mencuri pintu irigasi demi mendapat keuntungan berlimpah. Ia mengaku tukang las yang mendapat proyek pembuatan pintu irigasi senilai sekitar Rp100 juta. “Dengan mengambil palang pintu irigasi di Lampung Tengah agar keuntungan lebih besar. Sudah sempat mengambil lima palang pintu