Paripurna Rancangan Perubahan KUA dan PPAS TA 2018, PAD Lamteng Naik 0,23%

RUBRIK, LAMTENG – Tidak terealisasinya pinjamam daerah dan kurang sesuainya target Silpa tahun sebelumnya berpengaruh terhadap kemampuan daerah dalam membiayai pelaksanaan program atau kegiatan pembangunan sesuai yang telah ditetapkan dalam APBD Lampung Tengah TA 2018.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto dalam Paripurna Rancangan Perubahan KUA dan PPAS TA 2018. Kamis( 16/8/18)
Loekman mengatakan, pemerintah daerah mengambil kebijakan melakukan perubahan KUA-PPAS TA 2018. “Ada perkembangan tidak sesuai asumsi KUA. Ini karena tidak terealisasinya pinjaman daerah dan tidak sesuainya target Silpa. Makanya ada kebijakan perubahan KUA-PPAS TA 2018,” ujarnya
Menurut Loekman perubahan KUA-PPAS, target pendapatan daerah Lamteng bertambah 0,23 persen atau 5 miliar lebih dari 2,53 triliun lebih menjadi Rp2,54 triliun lebih. “Rinciannya, PAD naik 5,89 miliar lebih dari Rp153,97 miliar lebih menjadi Rp159,89 miliar lebih, dana perimbangan tak berubah Rp1,84 triliun lebih, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah tak berubah Rp.546,24 miliar lebih,” ungkapnya.
Kemudian belanja daerah, kata Loekman, berkurang Rp.313 miliar lebih dari Rp.2,91 triliun lebih menjadi Rp2,59 triliun lebih. “Rinciannya, belanja tak langsung bertambah 3 miliar lebih dari Rp.1,528 miliar lebih pada APBD Murni 2018 yang menjadi Rp1,528 miliar lebih. Ini digunakan untuk penambahan belanja pegawai 1,3 miliar lebih, belanja hibah mencapai 1,3 miliar lebih, belanja bagi hasil pemerintah provinsi, kabupaten, dan desa berjumlah 590 juta lebih, serta bantuan keuangan mencapai 472 juta lebih,” terang Loekman.
Untuk belanja langsung, lanjut Loekman, mengalami pengurangan 317,085 miliar lebih. “Pengurangan ini dalam bidang pekerjaan umum dan penataan ruang 282,48 miliar lebih, perumahan rakyat dan kawasan pemukiman 39,30 miliar lebih, sosial Rp1,35 miliar lebih, lingkungan hidup 887 juta lebih, pertanian Rp1,26 miliar lebih, serta administrasi pemerintahan Rp7,42 miliar lebih. Pembiayaan daerah juga mengalami penurunan 19,28 miliar lebih dari target APBD Murni TA 2018 sebesar 75 miliar. Selain itu tak teralisasinya pinjaman daerah Rp 300 miliar,” tutupnya.(ADV)