Manfaatkan Kotoran Sapi, Anggota DPRD Sumarsono dan Masyarakat Buat Reaktor Bio Gas di Bandarjaya Barat
RUBRIK, LAMPUNG TENGAH – Anggota Komisi II DPRD Lampung Tengah dari Fraksi PDI Perjuangan Sumarsono bersama masyarakat membuat reaktor bio gas yang merupakan energi terbarukan dan mempunyai manfaat bagi masyarakat luas.
Pembuatan reaktor bio gas yang diprakarsai oleh anggota DPRD ini berada di RT 13/RW 3, Kelurahan Bandarjaya Barat, Kecamatan Terbangibesar dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi yang berasal dari PT Indo Prima Beef.
Pengolahan kotoran sapi menjadi bio gas untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat yang terganggu dengan bau kotoran sapi ketika musim hujan tiba.
Pembuatan reaktor bio gas ini dinilai menjadi salah satu solusi yang tepat bagi masyarakat sebagai untuk bahan bakar kompor serta menyalakan lampu.
“Karena Bio Gas ini adalah energi yang terbarukan serta banyak manfaat yang diperoleh masyarakat, kedepan kami telah meminta kepada pemerintah daerah untuk dapat mengembangkannya secara komunal sehingga dapat dipakai oleh banyak masyarakat,” kata anggota DPRD Lampung Tengah Sumarsono, Sabtu (16/9/2017).
Sementara itu menurut pembuat reaktor bio gas, Warni Adiyanto, pembuatan reaktor bio gas ini adalah program dari anggota DPRD Lampung Tengah Sumarsono. Reaktor bio gas ini dibuat oleh CV Abiyaksa.
‘’Banyak manfaat yang didapat dari bio gas ini di antaranya gasnya dapat dimanfaatkan untuk kompor dan lampu. Selain kotoran hewan yang sudah diambil gasnya dinamakan Slury, dapat dimanfaatkan untuk campuran membuat pupuk padat, pupuk cair organik, bio pestisida organik, dan dapat digunakan sebagai campuran untuk pakan ayam, bebek, mentok, belut, cacing tanah dan ikan,” jelas Warni.
Warni menambahkan, bio gas sangat potensial dikembangkan di Lampung. Dan di Lampung Tengah sendiri banyak terdapat peternakan sapi sehingga tidak mengalami kesulitan bahan baku dan akan banyak keuntungan yang didapat oleh masyarakat dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi ini.
‘’Potensi bio gas yang dapat dikembangkan di Lampung adalah sebanyak 300 ribu unit. Dan Lampung Tengah sendiri banyak terdapat peternakan sapi jadi tidak kesulitan terkait bahan baku, sehingga akan lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan manfaat dari bio gas ini,” pungkasnya.(ddy)