Gelar Unjuk Rasa, LSM GMBI Duga Komite SMAN 2 Pringsewu Lakukan Pungli
RUBRIK, PRINGSEWU – Massa yang terdiri dari warga masyarakat yang tergabung dalam LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) melakukan aksi damai di Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata (Disdikbudpar) Pringsewu, Kamis (29/9/2016).
Aksi damai dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan wali murid yang mengeluhkan atas adanya pungutan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang dilakukan komite sekolah SMA Negeri 2 Pringsewu. Nilai pungutan kepada siswa ini mencapai jutaan rupiah per tahun.
LSM GMBI juga menduga dalam kebutuhan rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS) SMA Negeri Pringsewu di-mark-up setiap tahunnya hingga miliaran rupiah.
“Menurut kami tidak sesuai peruntukannya, karena tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 16 tahun 2016 tentang perubahan juknis BOS tahun 2016 untuk SD, SMP, SMA, dan SMK. Sedangkan rencana kegiatan anggaran sekolah SMA Negeri 2 Pringsewu tersebut diduga fiktif karena tidak ditandatangani oleh komite dan kepala SMA Negeri 2 Pringsewu,” ungkap juru bicara unjuk rasa kepada media.
Dalam orasinya, massa meminta Disdikbudpar Kabupaten Pringsewu menindak tegas komite dan kepala sekolah yang diduga telah melakukan pungutan liar tersebut.
“Kami juga ingin ketransparanan berapa jumlah uang dan berapa siswa yang mendapat bantuan siswa kurang mampu yang dikeluarkan pihak SMA Negeri 2 Pringsewu,” ungkap pengunjuk rasa.
Berdasarkan pantauan rubrikmedia.com, cekcok mulut sempat terjadi antara pengunjukrasa dan perwakilan dinas terkait. Walau kemudian pihak Disdikbudpar hanya memilih untuk diam. Para demonstrasn kemudian bubar setelah salah satu kepala bidang menandatangani surat pernyataan untuk menindaklanjuti tuntutan para pendemo tersebut.
Sementara itu, Kadisdikbudpar Pringsewu Heri Iswahyudi saat dikonfirmasi mengatakan tidak tahu menahu tentang unjuk rasa dan pungli yang terjadi.
“Kami akan mencoba mengklarifikasi kepada komite dan kepala SMA Negeri 2 Pringsewu secepatnya,” katanya Heri yang mengaku sedang melakukan dinas luar.(*)