Gelar Reses, Anggota DPRD Lamteng Sumarsono Undang Petani di Dua Dusun
RUBRIK, LAMPUNG TENGAH – Anggota Komisi II DPRD Lampung Tengah (Lamteng) Sumarsono melakukan kegiatan jaring aspirasi (reses) pertamanya di tahun 2018.
Reses dihadiri pemuda karang taruna dan kelompok tani dari Dusun 3 dan Dusun 4, Kampung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Selasa (20/3/2018) sore.
Kegiatan reses sendiri adalah serap aspirasi secara langsung dari masyarakat atau turun langsung ke lapangan untuk berdialog maupun berdiskusi dengan rakyat tentang apa saja yang masih menjadi permasalahan dalam kesejahteraan rakyat.
Dalam reses tersebut, anggota Komisi II DPRD Lampung Tengah ini membagikan 150 bibit jambu dan juga bantuan uang tunai sebesar Rp 5 juta untuk tournament sepak bola di Kampung Nambah Dadi.
Edukasi pertanian selalu dilakukan Sumarsono di seluruh kecamatan di Lamteng walaupun kecamatan itu bukan daerah pemilihan (dapil) miliknya.
Sumarsono sendiri sangat tertarik dalam mensejahterakan petani, seperti yang ia cita-citakan seluruh petani di Lamteng dapat mandiri dan sukses tanpa harus selalu menunggu bantuan dari pemerintah.
Dalam kegiatan reses di Kampung Nambah Dadi, Sumarsono kembali memberikan edukasi dalam pembudidayaan buah jambu kristal. Sumarsono mengatakan, melakukan ini kepada seluruh rakyat saya.
“Karena saya ingin semua rakyat saya bisa merasakan buah yang banyak banyak mengandung vitamin dan protein ini serta mampu berwirausaha dan sukses menjadi petani mandiri,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan reses yang dilakukan anggota DPRD Lamteng ini, Dedi, salah satu petani jagung yang ada di Kampung Nambah Dadi menyampaikan aspirasinya kepada Sumarsono. Bantuan bibit jagung dari pemerintah yang selama ini masyarakat terima dirasakan tidaklah sesuai standar.
“Saya mengeluhkan dengan bantuan bibit jagung yang diberikan oleh pemerintah, karena dari bibit tersebut hanya tumbuh jagung yang ukurannya kecil dan tidak masuk standar dalam penjualan di pabrik, sehingga susah payah kami menanam dan merawatnya tetapi sewaktu proses penjualan kami bingung mau dijual ke mana hasil jagung ini, karena tidak layak untuk dijual,” kata Dedi.
Menanggapi hal itu, Sumarsono menyampaikan bahwa permasalahan ini baru ia dengar dan dalam waktu dekat ia akan mengadakan hearing dengan Dinas Pertanian.
“Ya, ke depan akan kita panggil dinas terkait, akan kita tanya bibit tersebut dari mana? Pengadaannya siapa dan apakah bibit itu sudah diverifikasikan? Karena seharusnya bantuan bibit tersebut dapat meringankan dan membantu peningkatan produksi petani yang nantinya berakibat pada perekonomian petani,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Sumarsono juga menambahkan, sampai akhir musim tanam ini akan membagikan bibit pertanian seperti jagung, padi, maupun jambu kristal.
Diharapkan nantinya petani dapat mandiri mampu membuat bibit pertanian mereka sendiri yang dengan bantuan kontrol dan pemberian edukasi mulai dari perawatan sampai pembuatan pupuk organik dan pestisida organik.
Sumarsono juga berpesan kepada para generasi muda di Kampung Nambah Dadi untuk tidak terbawa isu yang tidak benar serta menjauhi narkoba.
”Pesan saya untuk seluruh pemuda apabila mendengar berita ataupun kabar yang tidak baik agar diverifikasikan dulu kebenarannya dan jangan terlalu percaya pada berita hoaks dan jauhilah narkoba!!” pungkasnya.(Ddy)