Agus Istiqlal Beri Wejangan Saat Ajak Minum Kopi Bersama Awak Media se-Pesisir Barat
RUBRIK, PESISIR BARAT – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat melalui bagian Humas Setdakab Pesisir Barat menggelar acara bertajuk `Ngupi Pagi Jejama` dengan para insan wartawan setempat. Kegiatan ini berlangsung di pinggir Pantai Wisata Labuhan Jukung, Krui, Pesisir Selatan, Selasa (6/12/2016).
Acara ngopi bersama tersebut dihadiri Bupati Agus Istiqlal bersama para asisten, staf ahli, dan seluruh kepala SKPD se-Pesisir Barat. Sedang dari media, tercatat 96 jurnalis dari media cetak, elektronik, serta media online. Juga hadir pada acara tersebut Ketua PWI dan KWRI setempat.
Dalam sambutannya, Bupati menyatakan bahwa media yang merupakan pilar demokrasi, bukan hanya bisa mengoreksi namun juga harus mau menerima koreksi dari pemerintah serta masyarakat.
Menurut Agus, di Pesisir Barat ada 24 media cetak harian, 50 surat kabar mingguan, 14 media online dan 5 televisi serta radio. Diharapkan bisa memberikan warna dan informasi yang baik mampu mengkritik dan mau dikritik.
“Dari jumlah itu, kami berharap bisa menyebarluaskan informasi yang ada di kabupaten ini. Bahkan, jangan hanya tingkat kabupaten, tapi seluruh Indonesia, bahkan dunia,” kata dia.
Karena pers merupakan pilar ke-4 demokrasi. Wartawan sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Jadi, wartawan sebagai penyeimbang wadah bersama.
“Dan lebih baik lagi wartawan menyampaikan hasil pembangunan, sehingga pemkab dan pers bersinergi,” kata Agus Istiqlal.
Media diharapkan menjadi bagian yang berperan dalam mendukung roda pemerintahan di Kabupaten Pesisir Barat. Mampu menjadi sarana informasi serta menulis hal yang positif dan mengevaluasi kinerja fisik dan non fisik menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
“Seperti halnya dengan menulis hasil pembangunan infrastruktur memberikan penjelasan dan bahkan kritikan, namun ingat media jangan hanya bosan mengkritik tetapi juga siap untuk dikritik hasil tulisannya,” pungkas Agus.
Agus pun mengharapkan wartawan harus cerdas. “Tanya kenapa Pesisir Barat dibuat negeri para Sai Batin dan negeri para ulama. Itu tugas wartawan menggali dan menceritakan. Saya juga meminta agar wartawan memiliki intelektual yang baik untuk kebaikannya sendiri. Semua wadah wartawan silakan untuk membuat atau membentuk kegiatan sekolah wartawan,” ungkap Agus.
Dia juga mengatakan, wartawan sebagai penyambung lidah, penyejuk jiwa, maka sajikanlah pemberitaan yang seimbang. “Jika ada waktu saya beri kuliah 60 menit untuk wartawan secara gratis demi menambah kemampuan intelektual wartawan,” ucapnya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol, Jon Edwar yang memimpin kegiatan itu, mengharapkan media dan pemerintah bisa bersinergi untuk mewujudkan dan mengejar ketertinggalan Pesisir Barat dari kabupaten lainnya.
“Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi kegiatan rutin dan memberikan seluas-luasnya kepada rekan rekan wartawan media untuk menulis dan memberikan informasi yang positif dan bersifat membangunan menuju perubahan yang lebih baik,” jelas Jon.(bowo)
