HomeBERITA LAMPUNGLAMPUNG TENGAHIkhtiar Yuniar Musa Ahmad Membangun Lamteng Lewat Tualo Anau

Ikhtiar Yuniar Musa Ahmad Membangun Lamteng Lewat Tualo Anau

#Nyeruit bareng

RUBRIK,LAMTENG – Yuniar Musa Ahmad Maksimalkan Peran Perkumpulan Istri Penyimbang Adat

Lampung Tengah – Ketua Perkumpulan Istri Kepala Kampung (PIKK) Lampung Tengah, drg. Hj. Yuniar Musa Ahmad, terus membantu percepatan pembangunan di Bumi Jurai Siwo. Dokter gigi yang juga tercatat bergelar magister manajemen dan magister hukum itu menggelar acara “nyeruit” bersama persatuan Tualo Anau atau istri-istri penyimbang.

Bukan tanpa alasan Hj Yuniar menggelar makan bersama yang menjadi ciri khas masyarakat Lampung itu di Kampung Kuripan, Padang Ratu. Pada momen tersebut, Hj Yuniar menyampaikan bahwa ia ingin memaksimalkan peran istri-istri penyimbang demi kesejahteraan masyarakat.

“Kami sangat senang, bersyukur, dan terharu. Pikiran kami dibuka melalui silaturahmi “nyeruit” ini. Selain menjalin ukhuwah Islamiyah, tali silaturahmi antara istri penyimbang dengan Suhunan Sutan, nantinya suara dan aspirasi kami bisa tersalurkan langsung,” ujar Fitri Susman Gelar St. Puset Penyimbang.

Rentang jalur aspirasi yang selama ini tersekat dan proses yang memakan waktu, dibuka dan dipermudah oleh Hj Yuniar Musa Ahmad atau Suhunan Sutan. “Dengan beliau turun langsung, jalur aspirasi masyarakat melalui para istri penyimbang (Tualo Anau) yang selama ini belum pernah tertampung aspirasinya secara langsung, bisa disampaikan melalui sosok ibu nomor satu di Kabupaten Lampung Tengah,” terangnya.

Apresiasi senada disampaikan Risyana Ibu Guheu Ratu, juga warga Kampung Kuripan. “Aspirasi yang dibuka pintunya oleh Suhunan Sutan baik infrastruktur, pendidikan, ekonomi dan sosial budaya guna kesejahteraan masyarakat Lampung Tengah ini sungguh membuat kami bangga,” katanya.

Risyana menyebut bahwa Suhunan Sutan Mighul Bumi Aji dan Rajo Timbay Adek Terbanggi secara sah dalam adat Lampung sudah menjadi bagian dari keluarga besarnya. “Beliau sangat cantik, cerdas, dan kehadirannya mengundang kami dalam kegiatan “nyeruit” yang merupakan tradisi makan bersama yang sangat rendah hati yang ingin terus belajar bahasa dan adat istiadat Lampung di 9 Marga Kabupaten Lampung Tengah. Kami sungguh mengapresiasi usaha beliau,” ungkapnya.

Ia optimis, ke depan implementasi kearifan lokal yang selama ini belum pernah tersentuh akan ditingkatkan eksistensinya melalui Tualo Anau.

Sinta, warga Kampung Kuripan lainnya, mengaku kagum dengan sosok Hj Yuniar Musa Ahmad. Selain memiliki latar belakang pendidikan yang baik, sosok Suhunan Sutan itu dia anggap masih mau terus belajar khususnya budaya Lampung.

“Beliau sampai 3 hari lamanya belajar bahasa Lampung di depan kaca. Ini bukti beliau serius belajar adat budaya kita. Saya bangga dengan ibu pemimpin kita ini,” ujarnya.

Bukti keseriusan Hj Yuniar, sebut Sinta, adalah dengan mempraktikkan langsung nemui nyimah yang merupakan konsep kearifan lokal yang berarti sopan santun, ramah, dan suka berbagi dalam kehidupan masyarakat adat Lampung.

“Kami terbawa hanyut tentang latar belakang pendidikan sebagai seorang dokter tetapi tiada henti untuk belajar mempelajari bahasa Lampung. Apa yang diucapkan membuat kami pecah canda tawa, kepiawaiannya membuat hati kami tersentuh. Kami bangga ibu yang berada di depan kami, Suhunan Sutan Mighul Bumi Aji yang sungguh nyata hadir memperkenalkan diri dengan bahasa Lampung yang sudah dihafalkan yang beriktikad baik bersilaturahmi dengan prinsip nengah nyappur yang ingin tambah saudara dan akan memperjuangkan aspirasi langsung melalui persatuan Tualo Anau di 9 marga se-Kabupaten Lampung Tengah,” ungkapnya. (*)

Timses Paslon Dilara
Silaturahmi Kebangsa
Rate This Article:
NO COMMENTS

LEAVE A COMMENT