RUBRIK,METRO – Pemkot Metro tepis adanya isu ASN ajukan eksodus menyusul penghapusan TPP, BKPSDM setempat menerima 5-10 ajuan masuk dan keluar yang diajukan ASN terkait alasan domisili tugas.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala BKPSDM Kota Metro Welly Adiwantra, Kamis,(25/08).Ia menepis adanya isu ASN yang mengajukan eksodus alias pindah tugas terkait pengahapusan tambahan penghasilan pegawai (TPP).Kamis,(25/08).
Sampa saat ini pihak nya belum menerima adanya laporan maupun surat tertulis dari aparatur sipil negara (ASN) yang ada di pemkot Metro dmenyatakan pindah tugas dengan alasan peniadaan bonus kinerja pegawai.
Sat ini di database BKPSDM mencatat rerata terdapat 5-10 permohonan masuk maupun keluar dari ASN Kota Metro maupun luar wilayah Kota Metro.
Menurutnya mayoritas ASN beralasan domisili tempat tinggal dengan penempatan tugas yang pertimbangan pemohon.
Diketahui, Pemerintah Kota Metro bakal menghapus Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN di Kota Metro per Agustus hingga Desember 2022.
Peniadaan bonus kinerja ASN disebebkan kemampuan anggaran pemerintah yang tak mampu mengcover pembayaran TPP bagi ASN di Kota Metro.”yang mutasi umum memang ada .tapi alsan tempat tinggal atau domisis jauh,terkait TPP sebagianya sampai saat ini belum ada.”ujar welly adiwantra.
Sebelumnya wacana penghapusan TPP di Kota Metro mengundang gaduh di sejumlah abdi negara di kota ini , mereka mengeluhkan bonus kinerja yang rencanya tidak lagi dibayar per Agustus hingga Desember 2022 mendatang.
Seperti halnya Lurah Yosodadi Sayfullah yang mengaku kecewa terkait wacana pemerintah Kota Metro yang akan menghapus Tambahan Penghasilan Pegawai/ (TPP) bagi ASN di Kota ini.
Menurutnya penghapusan TPP dapat menimbulkan polemic, bahkan sejumlah ASN dikabarkan bakal mengajukan exedus atau pindah tugas ke daerah lain.”Saya secara pribadi itu adalah penambah priyuk kami,dan sebagai lurah kami hamper 24 jam bekerja untuk masyarakat,bahkan saya sudah mendengar informasi bahwa ASN banyak yang akan Exadus keluar daerah Kota Metro,ini sangat disayangkan,semoga masalah ini segera di tanggapi oleh Pemkot Metro,”paapr Syafulloh.
Hal ini disebabkan sisa lebih pembiayaan anggaran yang dimiliki kota metro tahun sebelumnya tidak sesuai dengan perhitungan pembayaran.Sementara, transfer dana alokasi umum atau DAU pemerintah pusat turun signifikan.(An)