Warga Kembali Dihebohkan Dengan Kematian 1 Keluarga di Sumatera Utara
RUBRIK,SUMUT – Warga Dusun Janji Mauli, Desa Tambun Sukkean, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dihebohkan dengan kabar kematian satu keluarga pada Rabu 24 Oktober 2018.
Satu keluarga yang terdiri dari suami istri berinisial JS (32) dan LG (32) beserta dua balitanya berinisial RS (4), dan FIS (2). Saat itu warga menemukan keluarga tersebut sudah tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah dan langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.
Disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja yang mengatakan bahwa satu keluarga teraebut diduga menjadi korban pembunuhan yang pelakunya adalah JS (30) yang merupakan kepala rumah tangga keluarga tersebut.
“Kuat dugaan, peristiwa tersebut dipicu faktor ekonomi dan sakit hati. Sebab usai membunuh istri dan dua anaknya, pelaku bunuh diri dengan cara menyayat tangannya dengan pisau dan meminum rancun hama,” kata Tatan, Kamis (25/10/2018).
Dilansir dari Liputan6.com, Menurut keterangan saksi baik dari keluarga korban dan tetangga, hubungan antara JS dan RG sudah tidak harmonis sejak 6 bulan belakangan. JS bekerja sebagai petani tuak, tidak pernah lagi memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya.
”Akibat tidak harmonis, istri dan anaknya sering pergi dan menginap di rumah orangtuanya,” sebut Tatan.
Tatan juga mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan sebelum pelaku JS membunuh istri dan kedua anaknya ia melakukan penganiyaan terlebih dahulu. Kemudian JS bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi tangan sebelah kiri menggunakan pisau. Saat melakukan penyidikan, petugas telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa pisau dengan 1 buah sarung yang berlumuran darah, kain
kain atau pakaian anak-anak korban, satu batang balok kayu berukuran 1 meter, dan botol racun hama merk gramoxone 1 buah.
“Barang bukti kita amankan. Semua jenazah dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan, Kabupaten Samosir, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna dilakukan autopsi,” ungkapnya.
Dalam kejadian tersebut, Tatan menjelaskan bahwa pihak keluarga korban tidak terima dan meminta pihak kepolisian kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kemungkinan saat kejadian, pelaku JS dalam keadaan tidak sadar diri akibat mabuk tuak. Masih kita dalami lagi,” ujar Tatan menambahkan.(dw)