Misteri Kematian Wanita di Bandung Belum Terungkap
RUBRIK,BANDUNG – Pembunuhan terhadap pegawai salah satu bank di Bandung, Ela Nurhayati belum menemukan titik terang terkait siapa pelaku pembunuhan. Saat ini Polisi masih melakukan penyelidikan pembunuhan keji yang dialami Ela. Satu-satunya saksi kunci dalam kasus pembunuhan yang dialami oleh wanita berusia 42 tahun itu adalah anak kandung Ela yang berusia 15 tahun.
Saat itu tetangga korban Tina Setianingsih menemukan Ela tidak bernyawa pada Selasa siang (11/09/2018) dirumahnya di Kampung Panggargajian,Desa Kayuambon,Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Tina mengatakan bahwa sebelum menemukan Ela ia mendengar ada suara teriakan terlebih dahulu dari arah rumah korban.
“Tolong, tolong.. Gogok (anjing dalam bahasa Sunda), gogok!” ujar Tina menirukan cerita suaminya yang mendengar langsung suara tersebut.
Melansir Kumparan.com, Tina menjelaskan, setelah suara teriakan itu, suaminya langsung menghampiri sumber suara. Ternyata suara itu adalah teriakan anak korban dari dalam rumah. Awalnya suami Tina mengira ada anjing yang menyerang anak korban. Setelah itu, suami Tina mengajak tetangganya yang lain untuk menghampiri rumah korban.
Saat dirumah korban, suami Tina dan tetangga lain tidak bisa masuk karena pintu pagar rumah Ela dalam keadaan terkunci dari dalam. Namun, tak lama kemudian, anak korban muncul dari dalam rumah sambil menangis dan membawa barang-barang yang berlumuran darah.
“Suami saya langsung minta dibukakan pintu ke anaknya itu. Anaknya itu langsung ambil kunci dari dalam. Pagar itu satu-satunya jalan untuk masuk ke rumah Ela, enggak ada jalan lain,” kata Tina
Setelah berhasil membuka kunci pintu pagar, sudah terlihat darah berceceran di dekar pintu rumah. Saat itu juga suami Tina langsung melaporkan kejadian itu kepada para tetangga dan keluarga korban.
Saat kejadian pun diketahui tidak ada orang satupun selain anak korban. Tina mengatakan, Ela sudah bercerai dengan suaminya sejak 10 tahun yang lalu jadi sehari-harinya korban tinggal sendiri dirumah tersebut. Sejak bercerai, anak satu-satunya dari hasil perkawinan mereka tinggal bersama ayahnya. Namun, setiap akhir pekan atau tanggal merah, anaknya selalu diantarkan ke rumah Ela. Ela sudah menempati rumah itu sejak dua tahun yang lalu.
“Sehari-hari dia tinggal sendiri. Dia kerja di Bank. Berangkat pagi, pulangnya kadang abis maghrib,” kata dia.
“Jadi kalau libur, bapaknya anter anak itu, pulangnya dijemput lagi,” tambah Tina.
Menurut keterangan polisi, anak Ela yang barusia 15 tahun merupakan anak berkebutuhan khusus. Anak tersebut menjadi saksi kunci dalam kasus dugaan pembunuhan yang dialami Ela. Polisi pun harus menggandeng ahli psikologi untuk memintai keterangan dari anak korban.
Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa 8 orang saksi, salah satunya adalah mantan suami korban. Dari hasil autopsi, di tubuh korban terdapat luka tusukan. Polisi menyebut ada 28 luka tusukan di sekitar tubuh korban. Adapun, alat yang diduga digunakan pelaku untuk membunuh korban adalah pisau dapur. Barang bukti tersebut tergeletak tidak jauh dari jenazah korban. Di rumah itu, hanya ada jejak Ela dan anaknya.(*/dw)